Sabtu, 06 September 2008

Menuju E Learning

Dengan semangat gencar Bambang Soedibyo (Menteri Pendidikan era Presiden Bambang Yudoyono) berusaha untuk membuat pendidikan semakin murah dan terjangkau, hal ini tentunya menggembirakan. Rancangan ini dimulainya dengan sejumlah anggaran lebih dari 50 milyar akan digunakan untuk mendukung e book gratis yang bisa di download, dan penerbit diberikan patokan untuk harga jual yang mana tentunya dengan pagu harga eceran tertinggi (HET) untuk setiap buku. Tentunya kondisi ini akan menggembirakan kita yang mana sarana dan prasarana pendidikan menjadi semakin murah. Sayang Kabar Gembira tersebut masih pada pendidikan dasar dan menengah. Bagaimana dengan Pendidikan Tinggi ?.
Pendidikan Tinggi pun sebenarnya juga sudah banyak disediakan buku - buku gratis yang bisa di download seperti halaman e- book http://www.Gigapedia.org/ dan juga jurnal - jurnal gratis seperti di Emerald, hanya sayang mahasiswa kita masih banyak yang lemah berbahasa Inggris sehingga masih kesulitan untuk ikut menikmati fasilitas tersebut. (Oleh karena itu pelajari dong bahasa Inggris).
Sebenarnya E book berbahasa Indonesia juga sudah cukup banyak, hanya sayang masih berbayar alias tidak gratis, kalau ada jumlahnya masih sedikit yang gratis itupun bukan topik - topik atau materi yang banyak digunakan. Untung saja sudah banyak dosen atau yang memiliki kepedulian terhadap kecukupan kebutuhan kemudian memberikan bahan dengan berbagi melalui blog - blog di Internet, bahkan banyak bahan kuliah dan artikel - artikel menarik yang dipublikasikan dan bisa dipakai sebagai bahan tulisan, bahan membuat tugas dan skripsi, thesis maupun disertasi.
Dengan sejumlah bahan dan fasilitas tersebut berarti era menuju ke E- learning sudah merupakan suatu kepastian di masa datang, tinggal kita dari segi SDM bagaimana ?.
Tentunya sejumlah fasilitas yang ada tersebut baru bisa berguna jika kita memiliki kemampuan untuk memanfaatkan apa - apa yang sudah tersedia. Sayangnya masih banyak di antara Mahasiswa kita yang masih Gaptek (gagap teknologi), belum mampu memanfaatkan internet dan alat teknologi komunikasi yang bisa mempermudah kita untuk belajar. Untuk itu untuk menyambut kesuksesan E learning kita masih perlu untuk menyiapkan SDM dunia akademik kita untuk tidak gaptek. Sebenarnya ke gaptekan kita disebabkan masih adanya persepsi penggunaan jasa internet memerlukan biaya besar, hal ini yang sering menjadikan discourage (hambatan) masyarakat kita untuk memanfaatkan internet. Dengan adanya warnet yang menyebar hampir di seluruh pelosok negeri ini cukup membantu dan mengikis persepsi kemahalan. Tentunya untuk lebih meningkatkan kegiatan berinternet alangkah baiknya kalau biaya pulsa/kbps di dunia internet bisa ditekan semurah ber IM di telpon Cellular.
Untuk bisa segera mendorong terwujudnya E learning baiknya beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan :
1. Kesiapan Suplier untuk mendukung terlaksananya E learning
2. Kesiapan SDM Penyedia maupun User
3. Aspek pembiayaan terutama bagi User
4. Kelengkapan dan Kemudahan untuk berakses dalam E Learning
5. Perluasan Jaringan untuk terlaksananya E Learning

Nah mudah - mudahan tulisan ini bisa sedikit menyumbang pemikiran

Tidak ada komentar: